Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi Grup Djarum di Lantai Bursa dari TOWR, HEAL hingga SIIA

Perusahaan holding investasi Grup Djarum, Dwimuria Investama Andalan melakukan sejumlah aksi menarik di lantai bursa termasuk menyerok saham SSIA dan HEAL.

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan holding investasi Grup Djarum, PT Dwimuria Investama Andalan melakukan sejumlah aksi menarik di lantai bursa. Sambil memperkuat entitas bisnisnya, Dwimuria Investama bermanuver membeli saham HEAL dan SIIA. 

Dwimuria Investama adalah perusahaan yang dimiliki oleh Hartono bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Di Bursa Efek Indonesia, Dwimuria Investama tercatat menjadi pemegang saham pengendali bank swasta terbesar di Tanah Air, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).

Selain itu, Dwimuria Investama juga memiliki  8,33% saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR). Emiten menara Grup Djarum ini menjadi salah satu yang ekspansif pada tahun ini. 

TOWR melalui anak usahanya, PT Iforte Solusi Infotek telah merampungkan akuisisi 40% saham PT Remala Abadi Tbk. (DATA) senilai Rp535,70 miliar pada Mei 2025 lalu. Memasuki paruh kedua, TOWR berencana menggelar right issue dengan target dana Rp5,49 triliun. 

TOWR berencana menerbitkan sebanyak 8,08 miliar saham baru dengan nominal Rp10 per saham. Seluruh dana hasil right issue akan digunakan untuk meningkatkan kepemilikan saham di Protelindo. 

Pada right issue TOWR ini, Dwimuria Investama telah menyatakan akan melaksanakan haknya sekaligus bertindak sebagai pembeli siaga untuk menyerap seluruh sisa dana saham baru yang tidak diambil pemegang saham lain. 


Grup Djarum Beli Saham SSIA dan HEAL 


Pada perkembangan terbaru, Dwimuria Investama memborong saham PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) dan PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL). 

Berdasarkan laporan total kepemilikan investor di atas 5% per 4 Juli 2025 yang disampaikan KSEI, muncul nama Dwimuria Investama sebagai salah satu pemilik saham SSIA.  

Dwimuria Investama Andalan tercatat sebagai pemilik 247.992.700 saham SSIA atau 5,27%. Kepemilikan itu dilakukan melalui PT BCA Sekuritas sebagai perantara perdagangan efek.

Jika mengacu pada harga saham SSIA pada perdagangan 4 Juli 2025 di level Rp1.705 per saham, nilai portofolio Dwimuria Investama Andalan di saham SSIA mencapai Rp422,82 miliar. 

Holding investasi Grup Djarum kini bersanding dengan investor lain dalam jajaran pemegang saham SSIA. Saat ini, tiga investor lain yang menguasai saham SSIA ialah Persada Capital Investama 7,85%, Arman Investment Utama 8,52%, dan Intrepid Investment Limited 8,2%. 

Grup Djarum sebelumnya juga telah menanamkan investasi di anak usaha SSIA yakni PT Surya Cipta Swadaya melalui PT Puri Bumi Lestari sebesar 36,5% pada 2024.

Sebelum masuk ke SSIA, Grup Djarum lewat Dwimuria Investama telah merogoh kocek hingga Rp1 triliun untuk menyerok saham HEAL, emiten pemilik dan pengelola RS Hermina.

Transaksi itu merupakan bagian dari pengalihan saham hasil pembelian kembali (buyback) oleh HEAL. 

Wakil Direktur Utama Medikaloka Hermina Yulisa Khiat menyampaikan perseroan telah mengalihkan 559.185.300 lembar saham hasil buyback dengan harga pelaksanaan Rp1.875 per saham.

"Pihak yang menerima pengalihan adalah PT Dwimuria Investama Andalan," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (25/6/2025).

---------------------- 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Thomas Mola
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper