Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Berburu Cuan Investasi Saham di Emiten yang Baru IPO

Harga saham emiten debutan di Bursa Efek Indonesia mencatatkan kenaikan sekitar 20% sampai 1.600%. Namun, investor diminta jangan gelap mata karena euforia lonjakan harga saham itu. Berikut tips membeli saham IPO agar tetap cuan.

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga saham emiten debutan di Bursa Efek Indonesia mencatatkan kenaikan sekitar 20% hingga 1.600%, tetapi tidak semua emiten mencatatkan kenaikan harga saham. Berikut ini tips memilih saham emiten debutan yang bisa berikan cuan maksimal.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, dari riset yang pernah dilakukannya terkait tren saham initial public offering [IPO] atau penawaran saham perdana, apabila harga sahamnya langsung positif di hari pertama, berarti bisa ditahan hingga sebulan ke depan.

"Namun, jika harga sahamnya turun pada hari pertama, berarti kecenderungannya akan turun terus," ujarnya.

Di sisi lain, Senior Vice President Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial mengatakan, sebelum memilih saham IPO, investor tetap harus memperhatikan kondisi industri yang digeluti emiten tersebut.

"Jangan sampai investor terjebak dalam euforia kenaikan harga saham IPO. Jangan lupa tetap menganalisis kondisi fundamental emiten," ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, dari 13 emiten yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia, ada 9 emiten yang mencatatkan kenaikan harga signifikan.

Head of Research MNC Sekuritas Thendra Crisnanda mengatakan, lonjakan harga saham emiten yang melakukan IPO disebabkan oleh permintaan investor yang lebih besar dibandingkan dengan pasokan emiten baru.

Selain itu, harga saham emiten debutan juga melejit karena didukung strategi stabilisasi harga yang baik seperti upaya mendongkrak kinerja.

"Faktor penopang lainnya adalah jenis usaha, kinerja, penggunaan dana IPO, dan lain-lain dari emiten debutan tersebut," ujarnya.

Crisnanda menuturkan, minat investor berinvestasi di pasar saham mulai membaik seiring dengan optimisme kondisi ekonomi Indonesia yang makin kokoh.

Apalagi, jelang cuti bersama Idulfitri kemarin, S&P menaikkan peringkat utang sovereign Indonesia menjadi BBB dari BBB- dengan outlook stabil.

Wawan menuturkan, penguatan saham emiten debutan juga disebabkan oleh tekanan di pasar saham pada beberapa waktu lalu. Hal itu membuat harga saham IPO juga tertekan.

Pada penutupan perdagangan Rabu (12/6/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,69% menjadi 6.262.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Infografik Lainnya

Berita Terkini Lainnya

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper