Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah diguncang oleh sentimen domestik sehingga mengakibatkan koreksi yang dalam di bandingkan dengan bursa lain di kawasan Asia.
Isu pengelolaan fiskal negara hingga kabar burung mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani diyakini telah memicu aksi jual besar-besaran di pasar saham. Bahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa (18/3/2025) harus melakukan trading halt lantaran IHSG sempat anjlok lebih dari 6%.
Sejumlah saham big cap harus melihat para investor melepas sahamnya, menjadikan mereka sebagai top laggards atau saham-saham penggerus IHSG selama setahun berjalan (year-to-date/YtD).
Sejumlah bursa saham di Asia masih menghijau di tengah terpaan kebijakan tarif Presiden Donald Trump. Saat ini IHSG sudah turun 9,86% (YtD) dan menjadi yang terlemah di antara bursa lainnya di kawasan Asia.